Budaya minta maaf dan memaafkan semua kerabat dan handai taulan, bahkan orang yang pernah menzalimi kita pada Hari Raya Idul Fitri adalah Budaya Islam yang sudah mengakar secara mendalam, sehingga sudah menjadi Way Of Life, Pandangan Hidup bangsa Indonesia…
Paradigma diatas, sepertinya benar, tapi mengapa kondisi kehidupan di Indonesia ini masih ” CARUT MARUT ?”…Perilaku kekerasan, perkelahian antar suku, antar kampung, antar agama, antar kelompok, anarkhi, penzaliman, KKN, kebohongan publik, masih merajalela di mana mana dan terus menerus terjadi sepanjang tahun…?
Setelah saya pelajari secara mendalam, ternyata Budaya Maaf Memaafkan pada setiap Hari Raya Idul Fitri hanya baru setingkat “Kulitnya saja”…
Tidak masuk kedalam sampai dihayati oleh Sepenuh Pikiran dan Hati Nurani semua masyarakat kita…Hanya pada tingkat “Ceremonial” saja…., hanya sekedar “Ritual” saja, tidak sampai mendalam menjadi “Pemahaman Spiritual” masyarakat banyak…
Kalau kita rakyat Indonesia ingin membangun Indonesia Baru, membangun dan menciptakan “Masyarakat Adil dan Makmur Material Spiritual”, seperti amanat Mukadimah UUD 1945…
Pemahaman yang Spiritual tentang hakekat “Minta Maaf Secara Ikhlas Pada Hari Raya Idul Fitr”, harus disertai “Istigfar/Bertobat atas semua dosa dan kesalahan kita dimasa lalu dan berjanji tak akan mengulanginya lagi dimasa depan”….Baru Allah SWT dengan Hukum Alamnya akan merespon semua doa dan permohonan niat baik kita bagi bangsa dan negara…
Pengalaman hidup saya selama 68 tahunlah yang membuat saya yakin bahwa Istigfar dengan Tulus dan Ikhlas, adalah Kunci Pembuka Hidayah Allah SWT…
Tanpa dimulai dengan Istigfar yang Tulus dan Ikhlas, apalagi masih merasa dirinya tak berdosa, hanya sekedar ritual saja, maka semua Doa, Niat, Permohonan kita kepada Allah SWT, pasti tidak akan direspon sama sekali…
Hidup saya yang penuh dengan “Trial And Eror” selama puluhan tahun, sangat banyak diselamatkan oleh “Pemahaman Tentang Istigfar Yang Tulus Dan Ikhlas “, seperti yang saya uraikan diatas..
Setiap ada permasalahan dalam kehidupan kita, apakah itu penyakit, fitnah, kritikan, malapetaka, musibah, peringatan, hukuman, PHK, kegagalan bisnis, ditipu orang, dizalimi orang, disakiti suami, disakiti isteri, dilawan anak sendiri, dll lagi, kita “Mutlak harus melakukan introspeksi, mawas diri, melakukan Istigfar/Bertobat secara tulus dan ikhlas..jangan selalu mencari Kambing Hitam/menyalahkan orang lain untuk dijadikan tumbal kesalahan kita sendiri yang tak kita sadari…”

(tirtaamijaya.wordpress.com)


0 komentar to "MEMAHAMI MANFAAT MINTA MAAF DAN MEMAFKAN PADA HARI RAYA IDUL FITRI"

Posting Komentar

Labels